Program naturalisasi yang dijalankan Persatuan Sepakbola Seluruh  Indonesia telah menelurkan beberapa pemain andalan di tim nasional  Indonesia. Tapi ada juga yang gagal.
Nama Cristian Gonzales, Greg  Nwokolo, Victor Igbonefo sampai Sergio Van Dijk bisa menjadi pilihan  pelatih-pelatih di timnas. Tapi ada juga yang gagal. Siapa saja? Ini  lima pemain naturalisasi yang "layu sebelum berkembang" menurut unikgaul.com :
1. Jhonny Van Beukering
Sejak  memegang paspor Indonesia pada 10 Oktober 2011, Van Beukering tercatat  hanya dua kali tampil bersama tim nasional yaitu saat melawan Timor  Leste pada laga persahabatan dan kontra Malaysia di ajang Piala AFF  2012.
Pada laga melawan Timor Leste, pemain 29 tahun ini mampu  memberikan assist pada pencetak gol tunggal di laga tersebut, Bambang  Pamungkas. Di laga kontra Malaysia, Van Beukering tak mampu berbuat  banyak.
Satu hal yang menjadi kelemahan Van Beukering saat  memperkuat timnas adalah fisik yang kurang ideal. Tubuh yang tampak  kegemukan membuat pergerakannya lambat meski punya naluri menyerang yang  baik.
Saat ini, pemain kelahiran yang lahir di kota Velp,  Belanda, itu sedang memperkuat Presikhaaf yang tampil di Vierde Klasse  dan Eerste Klasse, atau turnamen kasta keempat Liga Belanda. unikgaul.com
2. Ruben Wuarbanaran
Ruben  menjadi WNI sejak medio Juni 2011 yang diproyeksikan tampil di SEA  Games 2011 di Jakarta. Ia satu gelombang dengan Diego Michels dan Joey  Suk.
Sayang, ia hanya tampil satu kali bersama timnas U-23 dan  belum mengoleksi caps sama sekali dengan skuad Garuda senior. Pemain  yang biasa beroperasi di posisi bek ini kemampuannya kurang menonjol.
Performanya  tak berbeda jauh dengan pemain-pemain lokal. Kondisi fisiknya yang  terus "melar" pun membuat Ruben kesulitan mendapat klub sejak dilepas CS  Vise. unikgaul.com
3. Tonnie Cussell
Proses naturalisasi  Cussell tuntas pada Oktober 2011. Gelandang yang musim lalu memperkuat  GVVV di Topklasse itu diharapkan bisa menambah kreatifitas lini tengah  timnas.
Tapi lagi-lagi pemain naturalisasi gagal bersaing dengan  talenta lokal. Cussell tidak bisa mendapatkan tempat utama di Piala AFF  2012 lalu. Posisinya makin tergeser setelah meleburnya kembali timnas  dengan pemain-pemain Liga Super Indonesia.
Kemampuan menguasai  bolanya masih kalah dibanding pilar-pilar timnas macam Ahmad Bustomi  atau Muhammad Taufiq. Cussell pun akhirnya memilih kembali ke Belanda. unikgaul.com
4. Kim Jeffrey Kurniawan
Pada  6 Desember 2010, Kim akhirnya memilih untuk melepas warga negara Jerman  dan hijrah ke Indonesia. Sayang, pemain berusia 23 tahun itu tidak  terlalu spesial.
Tubuhnya yang mungil dinilai membuatnya sulit  menjadi pemain belakang Indonesia, yang mengandalkan kekuatan fisik dan  kecepatan. Satu penampilan dengan timn U-23 hanya jadi catatan pemain  yang lama membela Persema Malang itu.
Saat ini, Kim sempat  mencoba tampil di Liga Premier Thailand. Namun, ia gagal mendapatkan  satu klub pun dan saat ini masih menganggur karena ogah kembali ke  Persema, yang mengalami masalah finansial.
5. Joey Suk
Jika  lima pemain naturalisasi di atas menghilang dari timnas karena masalah  fisik maupun indispliner, beda dengan Joey Suk. Pemain 24 tahun itu  selalu kesulitan dapat izin dari klub pemiliknya.
Joey Suk sempat  dipanggil untuk seleksi Timnas U-23 menuju SEA Games 2011. Tapi kala  itu Go Ahead Eagles menolak melepasnya karena membutuhkan tenaga  gelandang tersebut.
Musim 2013 ini, pemain bertubuh 185 cm itu  memperkuat klub Eredivise, NAC Breda. Kemampuannya pun dinilai terus  meninggkat. Namun, nama Joey Suk seakan terlupakan oleh pelatih timnas  saat ini. 
Namanya pun tak dipanggil untuk memperkuat timnas  jelang lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 kontra China akhir tahun  mendatang.     





 
No comments:
Post a Comment