Friday, March 18, 2016

Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu Ternyata HOAX

 
RSUP NTB yang diduga berhantu
 
RSUP NTB yang diduga berhantu

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Ratusan warga Kota Mataram memadati bekas Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB (17/03). Pasalnya beredar isu bahwa bekas RSUP NTB tersebut telah terjadi peristiwa horror, di mana seorang suami mengantarkan istrinya untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, proses melahirkan dibantu oleh dokter dan perawat yang konon kabarnya adalah mahluk halus.

Kabar tersebut sontak menggegerkan Masyarakat Mataram. Ratusan masyarakat berbondong-bondong untuk berkunjung ke sekitar lokasi rumah sakit tersebut. Ditambah lagi dengan remaja-remaja yang beberapa hari terakhir sering mengadakan uji nyali di rumah sakit tersebut, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.

Malam Jumat ini, ratusan masyarakat terfokus perhatiannya pada rumah sakit tersebut, namun bukan untuk memastikan kabar keangkeran rumah sakit tersebut, melainkan menyaksikan Aparat Kepolisian yang sedang menggerebek remaja-remaja labil yang sedang melakukan ritual uji nyali di lokasi.

 Masyarakat Memadati Bekas RSUP NTB Pasca Beredar Kabar Horor

Polisi berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor yang diduga milik remaja-remaja yang melakukan ritual uji nyali, namun remaja-remaja labil tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.

Munandar, salah seorang anggota Kodim 1606 Lombok Barat, mengatakan bahwa kabar rumah sakit berhantu tersebut tidak benar, menurutnya berita tersebut adalah palsu alias hoax, dikarenakan lokasi RSUP NTB di depan Kodim 1606 Lobar, namun anggota Kodim tidak pernah mendengar atau pun menyaksikan peristiwa tersebut.

“Berita tersebut cuma isu, yang menyebarkannya gak jelas, penyebaran berita tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat heboh masyarakat. Soalnya kami yang piket tersebut gak pernah dengar kabar tersebut, kita di depan bingung melihat masyarakat bergerombolan mendekati lokasi” ujarnya.

Munandar juga menghimbau agar masyarakat tidak secepatnya percaya dengan berita-berita yang belum teruji kebenarannya, apalagi cuma dari mulut ke mulut. “Himbauan untuk masyarakat agar jangan terlalu percaya terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya” ujarnya.

 Kerumunan Warga di depan bekas RSUP NTB

Sementara Aminah, seorang pedagang di sekitar lokasi mengatakan kabar tersebut tidak benar, bahkan dia yang sejak lama berjualan di sana, tidak pernah mendengar peristiwa tersebut.

“Kita tidak pernah lihat peristiwa itu, katanya sih kemarin ada seorang bapak yang membawa istrinya melahirkan di rumah sakit ini, dan dilayani dokter dengan perawatnya, tapi kan rumah sakit itu sudah lama pindah, kosong, dan istrinya ditemukan di kamar mayat dalam keadaan menggendong bayinya yang ari-ari si bayi di bawa Jin. Tapi ternyata itu cuma berita palsu” jelasnya.

 Warga penasaran penggerebekan remaja yang sedang uji nyali


Dengan terjadi kejadian ini, di mana masyarakat begitu cepat merespon, membuktikan masyarakat rentan terhadap isu-isu yang tidak benar. Tahun 2012 dulu di NTB telah terjadi isu penculikan anak yang menelan 5 korban jiwa akibat diduga sebagai pelaku penculikan anak, namun ternyata isu tersebut tidak benar, dan hanya disebarkan oleh manusia tidak terpuji yang justru berdampak besar terhadap masyarakat NTB.

Isu-isu yang belum teruji kebenarannya, seharusnya tidak serta merta dipercaya, karena imbasnya akan merugikan masyarakat sendiri. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat NTB untuk semakin teliti dan tidak cepat percaya kabar-kabar yang belum teruji kebenarannya. Kasus penculikan anak dulu, beredar melalui SMS orang tidak bertanggungjawab, sehingga mengakibatkan 5 orang tidak bersalah menjadi korban keganasan massa, bahkan seorang lelaki yang berada dalam sel tahanan Polsek Kediri Lombok Barat, menjadi bulan-bulanan massa akibat diduga penculik anak. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran agar masyarakat, khususnya masyarakat NTB tidak terlalu percaya kabar burung.

Kerumunan warga (17/03) depan bekas RSUP NTB


Source : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu Ternyata Bohong Lokasi RSUP NTB yang diduga berhantu (Satria/Berita Justibelen) Ratusan warga Kota Mataram memadati bekas Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB (17/03). Pasalnya beredar isu bahwa bekas RSUP NTB tersebut telah terjadi peristiwa horror, di mana seorang suami mengantarkan istrinya untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, proses melahirkan dibantu oleh dokter dan perawat yang konon kabarnya adalah mahluk halus. Kabar tersebut sontak menggegerkan Masyarakat Mataram. Ratusan masyarakat berbondong-bondong untuk berkunjung ke sekitar lokasi rumah sakit tersebut. Ditambah lagi dengan remaja-remaja yang beberapa hari terakhir sering mengadakan uji nyali di rumah sakit tersebut, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung. Malam Jumat ini, ratusan masyarakat terfokus perhatiannya pada rumah sakit tersebut, namun bukan untuk memastikan kabar keangkeran rumah sakit tersebut, melainkan menyaksikan Aparat Kepolisian yang sedang menggerebek remaja-remaja labil yang sedang melakukan ritual uji nyali di lokasi. Polisi berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor yang diduga milik remaja-remaja yang melakukan ritual uji nyali, namun remaja-remaja labil tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas. Masyarakat Memadati Bekas RSUP NTB Pasca Beredar Kabar Horor (dok.pribadi) Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu adalah Hoax Munandar, salah seorang anggota Kodim 1606 Lombok Barat, mengatakan bahwa kabar rumah sakit berhantu tersebut tidak benar, menurutnya berita tersebut adalah palsu alias hoax, dikarenakan lokasi RSUP NTB di depan Kodim 1606 Lobar, namun anggota Kodim tidak pernah mendengar atau pun menyaksikan peristiwa tersebut. “Berita tersebut cuma isu, yang menyebarkannya gak jelas, penyebaran berita tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat heboh masyarakat. Soalnya kami yang piket tersebut gak pernah dengar kabar tersebut, kita di depan bingung melihat masyarakat bergerombolan mendekati lokasi” ujarnya. Munandar juga menghimbau agar masyarakat tidak secepatnya percaya dengan berita-berita yang belum teruji kebenarannya, apalagi cuma dari mulut ke mulut. “Himbauan untuk masyarakat agar jangan terlalu percaya terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya” ujarnya. Kerumunan Warga di depan bekas RSUP NTB (dok.pribadi) Sementara Aminah, seorang pedagang di sekitar lokasi mengatakan kabar tersebut tidak benar, bahkan dia yang sejak lama berjualan di sana, tidak pernah mendengar peristiwa tersebut. “Kita tidak pernah lihat peristiwa itu, katanya sih kemarin ada seorang bapak yang membawa istrinya melahirkan di rumah sakit ini, dan dilayani dokter dengan perawatnya, tapi kan rumah sakit itu sudah lama pindah, kosong, dan istrinya ditemukan di kamar mayat dalam keadaan menggendong bayinya yang ari-ari si bayi di bawa Jin. Tapi ternyata itu cuma berita palsu” jelasnya. Warga penasaran penggerebekan remaja yang sedang uji nyali (dok.pribadi) Masyarakat NTB Semakin Rentan Merespon Isu Dengan terjadi kejadian ini, di mana masyarakat begitu cepat merespon, membuktikan masyarakat rentan terhadap isu-isu yang tidak benar. Tahun 2012 dulu di NTB telah terjadi isu penculikan anak yang menelan 5 korban jiwa akibat diduga sebagai pelaku penculikan anak, namun ternyata isu tersebut tidak benar, dan hanya disebarkan oleh manusia tidak terpuji yang justru berdampak besar terhadap masyarakat NTB. Isu-isu yang belum teruji kebenarannya, seharusnya tidak serta merta dipercaya, karena imbasnya akan merugikan masyarakat sendiri. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat NTB untuk semakin teliti dan tidak cepat percaya kabar-kabar yang belum teruji kebenarannya. Kasus penculikan anak dulu, beredar melalui SMS orang tidak bertanggungjawab, sehingga mengakibatkan 5 orang tidak bersalah menjadi korban keganasan massa, bahkan seorang lelaki yang berada dalam sel tahanan Polsek Kediri Lombok Barat, menjadi bulan-bulanan massa akibat diduga penculik anak. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran agar masyarakat, khususnya masyarakat NTB tidak terlalu percaya kabar burung. Kerumunan warga (17/03) depan bekas RSUP NTB (dok.pribadi) Jeratan Hukum bagi Penyebar Berita Bohong Dalam pasal 28 ayat (1) Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik yang berbunyi: “Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.” Sedangkan sanksi pidananya terdapat dalam pasal 45 ayat (2) yang berbunyi: “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).” Untuk itu diharapkan pada masyarakat untuk tidak sembarangan dalam menyebarkan berita bohong, apalagi yang dapat merugikan orang banyak. Satria Zulfikar Rasyid /satria123 TERVERIFIKASI Seorang Mahasiswa Juara Bertahan di Kampus, bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah di depak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Selengkapnya... IKUTI Share 3526 0 1 KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL RSUP NTB Rumah Sakit Mataram Berhantu Hantu di Rumah Sakit RSU Mataram Berhantu humaniora TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 0 NILAI : 9 Beri Nilai Giri Lumakto Menarik Muslifa Aseani Bermanfaat NU YA Aktual Bagus L Andi K. Aktual Robby Febrianto Menarik Umi Setyowati Menarik Old Imp Aktual Achmad Suwefi Aktual Selanjutnya KOMENTAR : 15 Indra Keraton18 Maret 2016 11:23:06 habisnya warga NTB kebanyakan nonton sinetron sehhhh,,,Heeee,,,,Heeee.... jadi krang buat warga NTB jangan terlalu mudah percaya dengan berita yg ga jelas asal usulnya,,,biar ini menjadi pelajaran buat kita semua..... Salam Kenal semeton sasak...... Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 11:36:23 Terimakasi mas, hehee iya nih, kayaknya korban sinetron.. hehe salam kenal mas Balas Bagus L Andi K.18 Maret 2016 09:11:40 Itu hampir mirip dengan cerita pocong behel dari jepara ya heheheh... salam mas satria. nitip mas. silahkan mampir.. Harga Gazebo berkualitas murah Mulai 7,5 Juta Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:25:24 Wiss ada pocong behel juga hehe.. Siapp meluncur mas. Balas Hasan A. Drihim18 Maret 2016 08:25:15 mangkanya rosulullah sangat melarang ghibah.. Apalagi fitnah.. mantabh tulisannya Mas, Btw numpang nitip tulisan yah.. terimakasih.. www.makrifatku.com/425659655/3620075/posting/5-amalan-paling-tokcer-bagi-pemula-di-jalan-makrifat Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:54 Siap meluncur Balas Robby Febrianto18 Maret 2016 08:24:48 araq-araq doank tiye.. biar kekinian gitu ya sampe pake acara uji nyali segala.. salam hangat dan salam kenal meton.. Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:44 Hehehhe salam kenal bang Balas Umi Setyowati18 Maret 2016 07:55:22 Ooh. . begitu ceritanya. Trimakasih. Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:29 Sama-sama mbak, thanks Balas Mas Teddy18 Maret 2016 07:11:06 biasanya ibu-2 yg gampang nyebar gosip .... hihiih ..... Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:13 Hehe soalnya dulu juga pernah terjadi gosip isu penculikan anak Balas Achmad Suwefi18 Maret 2016 05:16:41 Selamat HL mas Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:23:47 Thanks bang hehehe Balas Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 00:12:40 Yes Headline horeee..... gak capek2 kejar beritanya.... Balas Featured Article Perawat Bukan Pembantu Dokter! Dokter Avis 13 Mei Headline 1 Ketika Pilihan Politik Ahok Melahirkan Demokrasi Unik... Pebrianov 17 Maret 2016 2 Andakah Pemenang "Review" Melacak Jejak Sianida bersama Kompas TV? Kompasiana 17 Maret 2016 3 "Di-jab" Grab, "Diuber" Uber! Arif Rahman 18 Maret 2016 4 Orang Papua Asli Makin Sedikit, Siapa Peduli? PETRUS PIT SUPARDI 18 Maret 2016 5 Investasi pada Emas Novrita - Financial Planner 16 Maret 2016 Nilai Tertinggi Inilah Kepentingan Teman Ahok Mike Reyssent 18 Maret Mengapa Ahok Harus Dihentikan? Goenawan 18 Maret Dua Kenikmatan di Balik 200 Kata S Aji 18 Maret Negara Tidak Boleh Kalah dari Preman Susy Haryawan 18 Maret (HUT RTC) Ada yang Hilang Sarwo Prasojo 18 Maret Terpopuler Inilah Kepentingan Teman Ahok Mike Reyssent 18 Maret Mengapa Ahok Harus Dihentikan? Goenawan 18 Maret Masak, Keimanan Saya Berkurang Gara-gara Pilih Ahok? Sholehudin Abdul Aziz 18 Maret Saya Muslim Maka Inilah Pilihanku yang Jelas Bukan Ahok Sayeed Kalba Kaif 18 Maret Dhani Galau: "Saatnya Buktikan Diri, Bang!" Denis Guritno 18 Maret Tren di Google Gara-gara Seorang Ahok, Logika Menjadi Dungu, DPR Menjadi 'Kampungan' Asaaro Lahagu 17 Maret 2016 Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu Ternyata Bohong Satria Zulfikar Rasyid 17 Maret 2016 Peta Politik Kekinian: 5 Arah Politik Presiden Jokowi, Dukungan Rakyat, Waspadai Kasus Dilma Rousseff Ninoy N Karundeng 18 Maret 2016 Istriku Adik Kandungku Ninawati Coke 13 Juli 2012 Dhani Galau: "Saatnya Buktikan Diri, Bang!" Denis Guritno 18 Maret 2016 Gres Mulailah Menghargai Pekerjaan Anda Ari Gumilar A E 18 Maret Pendidikan Itu Harus Membebaskan Arif Hidayatullah 18 Maret Mengurai Pemimpin Berwibawa Abdul Karim Rahanar 18 Maret Guru, Diantara Tuntutan Profesionalitas dan Realitas Qo'imatun Nisa 18 Maret Hari Hutan Sedunia: Hutan untuk Masa Depan Kita Nopita Anggraini 18 Maret Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0

No comments:

Post a Comment