RSUP NTB yang diduga berhantu
RSUP NTB yang diduga berhantu
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Ratusan warga Kota Mataram memadati bekas Rumah Sakit Umum Provinsi
(RSUP) NTB (17/03). Pasalnya beredar isu bahwa bekas RSUP NTB tersebut
telah terjadi peristiwa horror, di mana seorang suami mengantarkan
istrinya untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, proses melahirkan
dibantu oleh dokter dan perawat yang konon kabarnya adalah mahluk halus.Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Kabar tersebut sontak menggegerkan Masyarakat Mataram. Ratusan masyarakat berbondong-bondong untuk berkunjung ke sekitar lokasi rumah sakit tersebut. Ditambah lagi dengan remaja-remaja yang beberapa hari terakhir sering mengadakan uji nyali di rumah sakit tersebut, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.
Malam Jumat ini, ratusan masyarakat terfokus perhatiannya pada rumah sakit tersebut, namun bukan untuk memastikan kabar keangkeran rumah sakit tersebut, melainkan menyaksikan Aparat Kepolisian yang sedang menggerebek remaja-remaja labil yang sedang melakukan ritual uji nyali di lokasi.
Masyarakat Memadati Bekas RSUP NTB Pasca Beredar Kabar Horor
Polisi berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor yang diduga milik remaja-remaja yang melakukan ritual uji nyali, namun remaja-remaja labil tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.
Munandar, salah seorang anggota Kodim 1606 Lombok Barat, mengatakan bahwa kabar rumah sakit berhantu tersebut tidak benar, menurutnya berita tersebut adalah palsu alias hoax, dikarenakan lokasi RSUP NTB di depan Kodim 1606 Lobar, namun anggota Kodim tidak pernah mendengar atau pun menyaksikan peristiwa tersebut.
“Berita tersebut cuma isu, yang menyebarkannya gak jelas, penyebaran berita tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat heboh masyarakat. Soalnya kami yang piket tersebut gak pernah dengar kabar tersebut, kita di depan bingung melihat masyarakat bergerombolan mendekati lokasi” ujarnya.
Munandar juga menghimbau agar masyarakat tidak secepatnya percaya dengan berita-berita yang belum teruji kebenarannya, apalagi cuma dari mulut ke mulut. “Himbauan untuk masyarakat agar jangan terlalu percaya terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya” ujarnya.
Kerumunan Warga di depan bekas RSUP NTB
Sementara Aminah, seorang pedagang di sekitar lokasi mengatakan kabar tersebut tidak benar, bahkan dia yang sejak lama berjualan di sana, tidak pernah mendengar peristiwa tersebut.
“Kita tidak pernah lihat peristiwa itu, katanya sih kemarin ada seorang bapak yang membawa istrinya melahirkan di rumah sakit ini, dan dilayani dokter dengan perawatnya, tapi kan rumah sakit itu sudah lama pindah, kosong, dan istrinya ditemukan di kamar mayat dalam keadaan menggendong bayinya yang ari-ari si bayi di bawa Jin. Tapi ternyata itu cuma berita palsu” jelasnya.
Warga penasaran penggerebekan remaja yang sedang uji nyali
Dengan terjadi kejadian ini, di mana masyarakat begitu cepat merespon, membuktikan masyarakat rentan terhadap isu-isu yang tidak benar. Tahun 2012 dulu di NTB telah terjadi isu penculikan anak yang menelan 5 korban jiwa akibat diduga sebagai pelaku penculikan anak, namun ternyata isu tersebut tidak benar, dan hanya disebarkan oleh manusia tidak terpuji yang justru berdampak besar terhadap masyarakat NTB.
Isu-isu yang belum teruji kebenarannya, seharusnya tidak serta merta dipercaya, karena imbasnya akan merugikan masyarakat sendiri. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat NTB untuk semakin teliti dan tidak cepat percaya kabar-kabar yang belum teruji kebenarannya. Kasus penculikan anak dulu, beredar melalui SMS orang tidak bertanggungjawab, sehingga mengakibatkan 5 orang tidak bersalah menjadi korban keganasan massa, bahkan seorang lelaki yang berada dalam sel tahanan Polsek Kediri Lombok Barat, menjadi bulan-bulanan massa akibat diduga penculik anak. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran agar masyarakat, khususnya masyarakat NTB tidak terlalu percaya kabar burung.
Kerumunan warga (17/03) depan bekas RSUP NTB
Source : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Kabar Bekas RSUP NTB
Berhantu Ternyata Bohong
Lokasi RSUP NTB yang diduga berhantu (Satria/Berita Justibelen)
Ratusan warga Kota Mataram memadati bekas Rumah Sakit Umum Provinsi
(RSUP) NTB (17/03). Pasalnya beredar isu bahwa bekas RSUP NTB tersebut
telah terjadi peristiwa horror, di mana seorang suami mengantarkan
istrinya untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, proses melahirkan
dibantu oleh dokter dan perawat yang konon kabarnya adalah mahluk halus.
Kabar tersebut sontak menggegerkan Masyarakat Mataram. Ratusan
masyarakat berbondong-bondong untuk berkunjung ke sekitar lokasi rumah
sakit tersebut. Ditambah lagi dengan remaja-remaja yang beberapa hari
terakhir sering mengadakan uji nyali di rumah sakit tersebut, sehingga
menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.
Malam Jumat ini, ratusan masyarakat terfokus perhatiannya pada rumah
sakit tersebut, namun bukan untuk memastikan kabar keangkeran rumah
sakit tersebut, melainkan menyaksikan Aparat Kepolisian yang sedang
menggerebek remaja-remaja labil yang sedang melakukan ritual uji nyali
di lokasi.
Polisi berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor yang diduga
milik remaja-remaja yang melakukan ritual uji nyali, namun remaja-remaja
labil tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.
Masyarakat Memadati Bekas RSUP NTB Pasca Beredar Kabar Horor
(dok.pribadi)
Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu adalah Hoax
Munandar, salah seorang anggota Kodim 1606 Lombok Barat, mengatakan
bahwa kabar rumah sakit berhantu tersebut tidak benar, menurutnya berita
tersebut adalah palsu alias hoax, dikarenakan lokasi RSUP NTB di depan
Kodim 1606 Lobar, namun anggota Kodim tidak pernah mendengar atau pun
menyaksikan peristiwa tersebut.
“Berita tersebut cuma isu, yang menyebarkannya gak jelas, penyebaran
berita tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat heboh masyarakat.
Soalnya kami yang piket tersebut gak pernah dengar kabar tersebut, kita
di depan bingung melihat masyarakat bergerombolan mendekati lokasi”
ujarnya.
Munandar juga menghimbau agar masyarakat tidak secepatnya percaya dengan
berita-berita yang belum teruji kebenarannya, apalagi cuma dari mulut
ke mulut.
“Himbauan untuk masyarakat agar jangan terlalu percaya terhadap
berita-berita yang belum jelas kebenarannya” ujarnya.
Kerumunan Warga di depan bekas RSUP NTB (dok.pribadi)
Sementara Aminah, seorang pedagang di sekitar lokasi mengatakan kabar
tersebut tidak benar, bahkan dia yang sejak lama berjualan di sana,
tidak pernah mendengar peristiwa tersebut.
“Kita tidak pernah lihat peristiwa itu, katanya sih kemarin ada seorang
bapak yang membawa istrinya melahirkan di rumah sakit ini, dan dilayani
dokter dengan perawatnya, tapi kan rumah sakit itu sudah lama pindah,
kosong, dan istrinya ditemukan di kamar mayat dalam keadaan menggendong
bayinya yang ari-ari si bayi di bawa Jin. Tapi ternyata itu cuma berita
palsu” jelasnya.
Warga penasaran penggerebekan remaja yang sedang uji nyali (dok.pribadi)
Masyarakat NTB Semakin Rentan Merespon Isu
Dengan terjadi kejadian ini, di mana masyarakat begitu cepat merespon,
membuktikan masyarakat rentan terhadap isu-isu yang tidak benar. Tahun
2012 dulu di NTB telah terjadi isu penculikan anak yang menelan 5 korban
jiwa akibat diduga sebagai pelaku penculikan anak, namun ternyata isu
tersebut tidak benar, dan hanya disebarkan oleh manusia tidak terpuji
yang justru berdampak besar terhadap masyarakat NTB.
Isu-isu yang belum teruji kebenarannya, seharusnya tidak serta merta
dipercaya, karena imbasnya akan merugikan masyarakat sendiri. Peristiwa
ini menjadi pelajaran bagi masyarakat NTB untuk semakin teliti dan tidak
cepat percaya kabar-kabar yang belum teruji kebenarannya.
Kasus penculikan anak dulu, beredar melalui SMS orang tidak
bertanggungjawab, sehingga mengakibatkan 5 orang tidak bersalah menjadi
korban keganasan massa, bahkan seorang lelaki yang berada dalam sel
tahanan Polsek Kediri Lombok Barat, menjadi bulan-bulanan massa akibat
diduga penculik anak. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran agar
masyarakat, khususnya masyarakat NTB tidak terlalu percaya kabar burung.
Kerumunan warga (17/03) depan bekas RSUP NTB (dok.pribadi)
Jeratan Hukum bagi Penyebar Berita Bohong
Dalam pasal 28 ayat (1) Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Eletronik yang berbunyi: “Setiap orang dengan
sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.”
Sedangkan sanksi pidananya terdapat dalam pasal 45 ayat (2) yang
berbunyi: “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).”
Untuk itu diharapkan pada masyarakat untuk tidak sembarangan dalam
menyebarkan berita bohong, apalagi yang dapat merugikan orang banyak.
Satria Zulfikar Rasyid
/satria123
TERVERIFIKASI
Seorang Mahasiswa Juara Bertahan di Kampus, bertahan gak wisuda-wisuda..
mau wisuda malah di depak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini
bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust
FH-Unram
Selengkapnya...
IKUTI
Share
3526
0
1
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI
TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL RSUP NTB Rumah Sakit Mataram Berhantu Hantu di Rumah Sakit RSU
Mataram Berhantu humaniora
TANGGAPI DENGAN ARTIKEL
RESPONS : 0
NILAI : 9
Beri Nilai
Giri Lumakto
Menarik
Muslifa Aseani
Bermanfaat
NU YA
Aktual
Bagus L Andi K.
Aktual
Robby Febrianto
Menarik
Umi Setyowati
Menarik
Old Imp
Aktual
Achmad Suwefi
Aktual
Selanjutnya
KOMENTAR : 15
Indra Keraton18 Maret 2016 11:23:06
habisnya warga NTB kebanyakan nonton sinetron
sehhhh,,,Heeee,,,,Heeee....
jadi krang buat warga NTB jangan terlalu mudah percaya dengan berita
yg ga jelas asal usulnya,,,biar ini menjadi pelajaran buat kita
semua.....
Salam Kenal semeton sasak......
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 11:36:23
Terimakasi mas, hehee iya nih, kayaknya korban sinetron.. hehe
salam kenal mas
Balas
Bagus L Andi K.18 Maret 2016 09:11:40
Itu hampir mirip dengan cerita pocong behel dari jepara ya
heheheh... salam mas satria.
nitip mas. silahkan mampir..
Harga Gazebo berkualitas murah Mulai 7,5 Juta
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:25:24
Wiss ada pocong behel juga hehe..
Siapp meluncur mas.
Balas
Hasan A. Drihim18 Maret 2016 08:25:15
mangkanya rosulullah sangat melarang ghibah.. Apalagi fitnah..
mantabh tulisannya Mas,
Btw numpang nitip tulisan yah.. terimakasih..
www.makrifatku.com/425659655/3620075/posting/5-amalan-paling-tokcer-bagi-pemula-di-jalan-makrifat
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:54
Siap meluncur
Balas
Robby Febrianto18 Maret 2016 08:24:48
araq-araq doank tiye..
biar kekinian gitu ya sampe pake acara uji nyali segala..
salam hangat dan salam kenal meton..
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:44
Hehehhe salam kenal bang
Balas
Umi Setyowati18 Maret 2016 07:55:22
Ooh. . begitu ceritanya.
Trimakasih.
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:29
Sama-sama mbak, thanks
Balas
Mas Teddy18 Maret 2016 07:11:06
biasanya ibu-2 yg gampang nyebar gosip .... hihiih .....
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:24:13
Hehe soalnya dulu juga pernah terjadi gosip isu penculikan anak
Balas
Achmad Suwefi18 Maret 2016 05:16:41
Selamat HL mas
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 10:23:47
Thanks bang hehehe
Balas
Satria Zulfikar Rasyid18 Maret 2016 00:12:40
Yes Headline horeee..... gak capek2 kejar beritanya....
Balas
Featured Article
Perawat Bukan Pembantu Dokter!
Dokter Avis
13 Mei
Headline
1
Ketika Pilihan Politik Ahok Melahirkan Demokrasi Unik...
Pebrianov
17 Maret 2016
2
Andakah Pemenang "Review" Melacak Jejak Sianida bersama Kompas TV?
Kompasiana
17 Maret 2016
3
"Di-jab" Grab, "Diuber" Uber!
Arif Rahman
18 Maret 2016
4
Orang Papua Asli Makin Sedikit, Siapa Peduli?
PETRUS PIT SUPARDI
18 Maret 2016
5
Investasi pada Emas
Novrita - Financial Planner
16 Maret 2016
Nilai Tertinggi
Inilah Kepentingan Teman Ahok
Mike Reyssent
18 Maret
Mengapa Ahok Harus Dihentikan?
Goenawan
18 Maret
Dua Kenikmatan di Balik 200 Kata
S Aji
18 Maret
Negara Tidak Boleh Kalah dari Preman
Susy Haryawan
18 Maret
(HUT RTC) Ada yang Hilang
Sarwo Prasojo
18 Maret
Terpopuler
Inilah Kepentingan Teman Ahok
Mike Reyssent
18 Maret
Mengapa Ahok Harus Dihentikan?
Goenawan
18 Maret
Masak, Keimanan Saya Berkurang Gara-gara Pilih Ahok?
Sholehudin Abdul Aziz
18 Maret
Saya Muslim Maka Inilah Pilihanku yang Jelas Bukan Ahok
Sayeed Kalba Kaif
18 Maret
Dhani Galau: "Saatnya Buktikan Diri, Bang!"
Denis Guritno
18 Maret
Tren di Google
Gara-gara Seorang Ahok, Logika Menjadi Dungu, DPR Menjadi 'Kampungan'
Asaaro Lahagu
17 Maret 2016
Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu Ternyata Bohong
Satria Zulfikar Rasyid
17 Maret 2016
Peta Politik Kekinian: 5 Arah Politik Presiden Jokowi, Dukungan Rakyat,
Waspadai Kasus Dilma Rousseff
Ninoy N Karundeng
18 Maret 2016
Istriku Adik Kandungku
Ninawati Coke
13 Juli 2012
Dhani Galau: "Saatnya Buktikan Diri, Bang!"
Denis Guritno
18 Maret 2016
Gres
Mulailah Menghargai Pekerjaan Anda
Ari Gumilar A E
18 Maret
Pendidikan Itu Harus Membebaskan
Arif Hidayatullah
18 Maret
Mengurai Pemimpin Berwibawa
Abdul Karim Rahanar
18 Maret
Guru, Diantara Tuntutan Profesionalitas dan Realitas
Qo'imatun Nisa
18 Maret
Hari Hutan Sedunia: Hutan untuk Masa Depan Kita
Nopita Anggraini
18 Maret
Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/satria123/kabar-bekas-rsup-ntb-berhantu-ternyata-bohong_56eadb17ec9673b319c503e0
No comments:
Post a Comment